Senin, 22 April 2013

Inflasi




BAB I Pengertian Inflasi
                Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidaklancaran distribusi barang.
            Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat harga. Artinya tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling mempengaruhi.
            Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

BAB II Macam - Macam Inflasi
1. Berdasarkan asalnya.
            a. inflasi yang berasal dari dalam negeri
            inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga makanan menjadi mahal.
            b. Inflasi yang berasal dari luar negeri
            inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi akibat naiknya harga impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri atau adanya kenaikan tarif barang impor.

2. berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga.
            a. Inflasi Tertutup (closed Inflation)
            Jika kenaikan harga terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu.

            b. Inflasi Terbuka (open inflation)
            Apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum.

            c. Inflasi Yang Tidak Terkendali (Hiperinflation)
            Apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama, disebabkan nilai uang yang terus merosot.

3. Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan:
·         inflasi ringan (< 10%/tahun)
·         inflasi sedang (antara 10-30%/tahun)
·         inflasi berat (antara 30-100%/tahun)
·         hiperinflasi (>100%/tahun)

BAB III Sebab-Sebab Terjadinya Inflasi
                Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (demand pull inflation) dan desakan biaya produksi (cost push inflation)
1. inflasi tarikan permintaan (Demand Pull Inflation)
            Terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa menyebabkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi tersebut menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi akibat kenaikan dalam permintaan total sewaktu kondisi perekonomian yang bersangkutan sedang dalam keadaan full employment.
2. Inflasi desakan Biaya
            Terjadi akibat meningkatnya harga biaya produksi sehingga menyebabkan harga prosuk yang dihasilkan menjadi naik. meningkatnya biaya produksi disebabkan dua hal, yaitu kenaikan harga, misalnya bahan baku dan kenaikan upah, misalnya kenaikan gaji PNS akan  mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikan harga barang-barang.

Refrensi:


BAB I Pengertian Inflasi
                Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidaklancaran distribusi barang.
            Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat harga. Artinya tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling mempengaruhi.
            Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

BAB II Macam - Macam Inflasi
1. Berdasarkan asalnya.
            a. inflasi yang berasal dari dalam negeri
            inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga makanan menjadi mahal.
            b. Inflasi yang berasal dari luar negeri
            inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi akibat naiknya harga impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri atau adanya kenaikan tarif barang impor.

2. berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga.
            a. Inflasi Tertutup (closed Inflation)
            Jika kenaikan harga terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu.

            b. Inflasi Terbuka (open inflation)
            Apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum.

            c. Inflasi Yang Tidak Terkendali (Hiperinflation)
            Apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama, disebabkan nilai uang yang terus merosot.

3. Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan:
·         inflasi ringan (< 10%/tahun)
·         inflasi sedang (antara 10-30%/tahun)
·         inflasi berat (antara 30-100%/tahun)
·         hiperinflasi (>100%/tahun)

BAB III Sebab-Sebab Terjadinya Inflasi
                Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (demand pull inflation) dan desakan biaya produksi (cost push inflation)
1. inflasi tarikan permintaan (Demand Pull Inflation)
            Terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa menyebabkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi tersebut menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi akibat kenaikan dalam permintaan total sewaktu kondisi perekonomian yang bersangkutan sedang dalam keadaan full employment.
2. Inflasi desakan Biaya
            Terjadi akibat meningkatnya harga biaya produksi sehingga menyebabkan harga prosuk yang dihasilkan menjadi naik. meningkatnya biaya produksi disebabkan dua hal, yaitu kenaikan harga, misalnya bahan baku dan kenaikan upah, misalnya kenaikan gaji PNS akan  mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikan harga barang-barang.

Refrensi:
Ekonomi Moneter Boediono

BAB I Pengertian Inflasi
                Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidaklancaran distribusi barang.
            Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat harga. Artinya tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling mempengaruhi.
            Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

BAB II Macam - Macam Inflasi
1. Berdasarkan asalnya.
            a. inflasi yang berasal dari dalam negeri
            inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga makanan menjadi mahal.
            b. Inflasi yang berasal dari luar negeri
            inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi akibat naiknya harga impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri atau adanya kenaikan tarif barang impor.

2. berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga.
            a. Inflasi Tertutup (closed Inflation)
            Jika kenaikan harga terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu.

            b. Inflasi Terbuka (open inflation)
            Apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum.

            c. Inflasi Yang Tidak Terkendali (Hiperinflation)
            Apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama, disebabkan nilai uang yang terus merosot.

3. Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan:
·         inflasi ringan (< 10%/tahun)
·         inflasi sedang (antara 10-30%/tahun)
·         inflasi berat (antara 30-100%/tahun)
·         hiperinflasi (>100%/tahun)

BAB III Sebab-Sebab Terjadinya Inflasi
                Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (demand pull inflation) dan desakan biaya produksi (cost push inflation)
1. inflasi tarikan permintaan (Demand Pull Inflation)
            Terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa menyebabkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi tersebut menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi akibat kenaikan dalam permintaan total sewaktu kondisi perekonomian yang bersangkutan sedang dalam keadaan full employment.
2. Inflasi desakan Biaya
            Terjadi akibat meningkatnya harga biaya produksi sehingga menyebabkan harga prosuk yang dihasilkan menjadi naik. meningkatnya biaya produksi disebabkan dua hal, yaitu kenaikan harga, misalnya bahan baku dan kenaikan upah, misalnya kenaikan gaji PNS akan  mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikan harga barang-barang.

Refrensi:

Kamis, 04 April 2013

Macam-macam Pasar Berdasarkan Bentuk & Strukturnya





BAB 1
Pendahuluan
                Pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat bertemunya penjual (pihak yang menawarkan barang atau jasa) dan pembeli (pihak yang melakukan permintaan barang atau jasa). Pasar berdasarkan organisasinya dibedakan menjadi dua, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna yang terdiri dari pasar monopoli, monopsoni, oligopoli, monopolistik, dan oligopsoni. perbedaan mendasar dari kedua jenis pasar tersebut terletak kemampuan pembeli atau penjual dalam mempengaruhi harga pasar, serta jenis barang yang diperjualbelikan. Pada tulisan kali ini saya hanya akan memaparkan pasar persaingan sempurna beserta aspek-aspek yang menyertainya  seperti ciri-ciri, prinsip, serta kelebihan dan kekurangan dari jenis pasar persaingan sempurna.
                Adapun tulisan ini masih terdapat banyak kekurangannya, oleh karena itu saya sebagai penulis sangat mengharapkan adanya saran dan masukan yang membangun dari para pembaca, agar kedepannya diharapkan dapat bermanfaat bagi sesama, karena esensinya sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. akhir kata saya ucapkan terima kasih.

BAB 2
Landasan Teori
Pengertian Pasar
Pasar adalah tempat atau mekanisme bertemunya kepentingan konsumen di satu sisi, dengan kepentingan produsen di sisi lain. Oleh karena itu, pasar ini mempunyai banyak fungsi bagi pelaku ekonomi baik konsumen, produsen, maupun pemerintah. Misalnya pasar berfungsi sebagai sumber informasi bagi konsumen, produsen, bahkan juga pemerintahan.
            Dengan demikian, pasar mempunyai peranan yang sangat strategis bagi pelaku bisnis (produsen) dan masyarakat secara keseluruhan. Tanpa ada akses pasar, maka tidak mungkin suatu bisnis dapat bertahan hidup. Pasar adalah tempat para produsen bersaing merebut konsumen dalam rangka mencapai tujuan usahanya. Di samping itu, pasar mempunyai berbagai bentuk struktur yang mempunyai hukumnya sendiri-sendiri, sehingga berpengaruh dan menentukan tinggi rendahnya harga yang akan terjadi.
            Selanjutnya, dari sisi konsumen, pasar adalah sumber informasi mengenai pilihan yang dapat dilakukan. Semakin banyak produsen di pasar, dan sebaliknya. Dengan demikian, konsumen juga berkepentingan terhadap kondisi pasar dari barang dan jasa yang dibutuhkannya. Dari sisi luas atau ruang lingkupnya,pasar dapat juga dikelompokkan menjadi pasar domestic pasar ekspor, atau pasar luar negeri. Dengan demikian, maka pemahamanmengenai pasar ini sangat penting dalam menganalisis fenomena ekonomi, baik bagi pelaku maupun pembuat keputusan di bidang bisnis dan ekonomi publik. Dari uraian di atas terlihat bahwa para pelaku ekonomi, khususnya produsen, perlu mempunyai strategi bersaing yang andal untuk mencapai tujuan bisnisnya.
            Pada  dasarnya pasar persaingan sempurna PPS tidak mengenal kompetisi antar perusahaan karena kesempurnaan yang dimilikinya baikdari sisi produk, penjual,pembeli, maupun informasi yang dimiliki pembeli dan penjual. Pada PPS semua variabel ekonomi terutam harga tentang harga (price) ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan pasar, dan bukan tindakan dari perusahaan. Lain lagi pada pasar global, cukup kompetitif perusahaan satu dalam menentukan produksinya masih menunggu reaksi dari perusahaan lain. Jadi kebijakan-kebijakan perusahaan dilakukan dengan pertimbangan keberdaan perusahaan lain.
            Keberadaan PPS secara realitas tidak ada, karena ia hanya ada secara teori. Namun demikian pasar global dewasa ini mengarah pada konsep PPS dalam arti, variabel harga ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara penawaran dan permintaan pasar.
           
BAB 3
Pembahasan Masalah
 
Pasar Persaingan Sempurna

Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu:
1.      Semua perusahaan memproduksi barang yang homogeny (homogenitas product). Produk yang homogen adalah produk yang mampu member kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
2.      Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi sempurna (perfect knowledge). Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak akan mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
3.      Output sebuah perusahaan relative kecil disbanding output pasar (small relatively output). Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil disbanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industry.
4.      Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taken)
Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar (price taker) karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
5.      Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
Dalam pasar persaingan sempurna faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.

Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang perusahaan harus memenuhi 4 persyaratan :
·         Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang peling optimal.
·          Tidak mengalami kerugian (not suffering lost) agar dapat mengganti barang modal yang digunakan dalm produksi. Oleh karena itu biaya rata-rata jangka pendek harus sama dengan harga jual.
·          Tidak ada inserif bagi perusahaan untuk measuk-keluar, karena laba nol. Laba nol sisebut juga laba normal yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama jika uang dan factor produksi lain dialokasikan pada kegiatan alternative.
·         Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbesar skala produksi, karena berproduksi pada titik minimum kurva biaya rata-rata jangka minimum.
 
Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
1.      Jumlah penjual dan pembeli banyak, satu-satunya komponen yang dikuasainya hanyalah kuantitas barang, karena sering penjual maupun pembeli tidak bisa mempengaruhi harga. Penjual hanya sebagai pengambil harga(price taker),misalnya ada satu penjual barang yang dijual sedikit, maka jumlah sedikit ini tidak akan menjadikan harga naik sesuai dengan hukum permintaan. Hal ini  disebabkan karena’sedikit’ jumlah barang tersebut masih kalah banyak secara keseluruhan dengan barang yang ada dipasar. Jadi pengganti (substitusi) jumlah barang yang pembeli  dan/atau penjual adalah sangat banyak. Jumlah penjual dan pembeli banyak, sehingga tiap penjual dan tiap pembeli hanya menjual dan membeli sebagian kecil saja dari jumlah barang yang ada di pasar, perubahan barang yang dijual atau dibeli masing-masing tidak dapat mempengaruhi harga pasar.
2.      Barang homogen, yang dimaksud homogen adalah barang yang sama diproduksi oleh produsen lain. Sifat barangnya adalah substitusi sempurna dalam arti pergantian barang  ke barang lain yang sejenis tidak menjadikan masalah pembeli. Standarisasi produk telah jelas dan diketahui secara bersama di pasar. Produk yang ada di pasar dengan yang ada di perusahaan berbeda. Pembeli dalam menentukan pilihannya (preference) dalam keadaan indifferen, artinya konsumen sama-sama menyukai produk dari perusahaan satu maupun perusahaan lainnya, seperti beras, gula pasir, dan sebagainya. Jadi barang yang diproduksi satu perusahaan merupakan barang substitusi sempurna.
3.      Mobilitas sumberdaya sempurna, artinya sumberdaya (modal dan tenaga kerja) dengan mudah dapat berpindah dari usaha produksi yang lebih menguntungkan. Adanya kebebasan      keluar masuk industry (free entry da free exit) baik bagi pembeli maupun penjual. Jika penjual merasa lebih untung untuk pindah, tidak menjadi suatu persoalan da bahkan usaha baru tersebut ditutup Karen atidak menguntungkan. Kebebasa usaha inila menjadi jaminan untuk melakukan wirausaha apa saja yang dapat memperoleh keuntungan.
4.      Pengetahuanpembeli dan penjual sama (Perfepck knowledge), Perfeck knowledge artinya semua penjual da pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna atau memperoleh informasi yang sempurna tentang keadaan pasar termasuk harga pasar yang terjadi, sehingga; (i) tidak ada penjual yang menjual dengan harga yang lebih renda daripada harga pasar; (ii) tidak ada pembelli yang membeli dengan harga yang lebih tinggi dan (iii) tidak ada sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi  usaha produksi yang kurang menguntungkan daripada yang lain.
 Prinsip-prinsip persaingan sempurna
            Prinsip dasar profit maximization dari segi  out put ialah;selama tambahan revenue dari ekspansi perusahaan (marginal cost) ,perusahaan tetap ekspansi  menambah produksi.perusahaan tidak akan menambah produksi bila marginal cost dari ekspansi lebih besar di bandingkan dengan marginal revenue dari ekspansi. Profit adalah selisih antara revenue dan biaya. Misalnya, untuk satu perusahaan yang memproduksi kayu dengan harga pasar 200 per meter kubik, marginal revenue untuk setiap tambahan satu kubik adalah 200. Pemilik perusahaan akan menaikkan produksi kayu sepanjang marginal cost untuk setiap tambahan satu kubik kurang dari 200.bila marginal cost lebih besar dari 200, perusahaan akan menambah produksi.
           Untuk profit maximization dari segi penggunaan input, selama kenaikan penggunaan input (factor produksi) dalam proses produksi menambah revenue lebih besar dari cost, kenaikan tersebut akan menambah profit perusahaan. Bila kenaikan input menambah cost lebih besar besar dari revenue,kenaikan tersebut akan menurunkan input. Jadi,perusahaan akan memilih tingkat pengunaan input di mana tambahan revenue akibat tambahan satu unit input (marginal revenue product / MRP) sama dengan tambahan biaya akibat tanbahan satu unit input (marginal factor cost /MFC). Karena pada persaingan sempurna harga di tetapkan  pasar, berarti marginal factor cost dari input sama  dengan harga. Misalnya , suatu perusahaan dapat menyewa tenaga kerja  (labor/ L) dengan biaya 10 perjam atau 80 perhari (untuk 8 jam). Perusahaan akan meningkatkan penggunaan tenaga kerja selama setiap tambahan , L akan menigkatkan revenue lebih besar dari 80 perhari. Perusahaan tidak akan menambah jumlah labor (L)bila kenaikan satu Lhanya menambahkan semua input. MRP  harus  sama dengan harga untuk memaksimumkan profit. Profit di sini adalah pure economic profit,yakni return di atas semua cost termasuk implicit cost.

Referensi:

Rahardja,Manurung.Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan macroekonomi) edisi revisi. Jakarta : FEUI
Djojodipuro,Marsudi. 1994. Pengantar Ekonomi untuk Perencanaan. Jakarta: UI-Press

Masyuri.Ekonomi Mikro.Yogyakarta:UIN-Malang Press.2007

Abimanyu,yoopi.Ekonomi Manejerial.Bogor:Ghalia Indonesia.2004

Sukirno,sadono.Pengantar Teori Mikro Ekonomi:Jakarta.2002